Google

30 October 2007

Hari Jadi Oeang Repoeblik Indonesia (ORI)

Pada tanggal 30 Oktober ini, Departemen Keuangan merayakan hari jadinya yang ke-61. Hari jadi tersebut sebenarnya merupakan penerbitan Oeang Repoeblik Indonesia yang pertama kali pada tahun 30 Oktober 1946. Oeang Republik Indonesia menggantikan uang kertas RIS dan berbagai jenis uang lainnya yang dikeluarkan oleh Pemerintah sebelum 30 Oktober 1946.
Setelah Proklamasi kemerdekaan, Pemerintah melalui Maklumat Pemerintah RI 2 Oktober 1945 menetapkan bahwa uang NICA tidak berlaku di wilayah RI. Setelah itu, keluar Maklumat Pemerintah RI No. 1/10 tanggal 3 Oktober 1945 yang mentapkan beberapa jenis mata uang yang berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Indonesia. Melalui UU No. 17 Tahun 1946 secara resmi menetapkan pengeluaran Oeang repoeblik Indonesia (ORI) dan pengaturannya termasuk mengenai nilai tukar terhadap uang beredar lain ditetapkan dengan UU No. 19 Tahun 1946. Dengan dasar tersebut Menteri Keuangan pada tanggal 29 Oktober 1946 menetapkan berlakunya ORI secara sah mulai 30 Oktober 1946 pukul 00.00 WIB dan Mohammad Hatta menyampaikan pidato atas berlakunya ORI melalui Radio republik Indonesia Yogyakarta. ORI tampil dalam bentuk uang kertas bernominal satu sen dengan gambar muka keris terhunus dan gambar belakang teks undang-undang, ditantangani oleh Menteri Keuangan saat itu, A.A. Maramis, dan dicetak oleh Percetakan Canisius dengan desain sederhana dengan dua warna dan memakai pengaman serat halus.
Demikianlah sejarah singkat keluarnya Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) dimana kegiatan tahun ini diadakan di Komplek Menteri Keuangan, Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta dengan diadakannya upacara yang dihadiri oleh pada pejabat dan pegawai di lingkungan Departemen Keuangan. Di hari ini pula Menteri Keuangan menyampaikan penghargaan berupa satya lencana kepada para pegawai dan pejabat yang memiliki masa kerja diatas 10 tahun dan penghargaan kepada Kantor Pelayanan di lingkungan Departemen Keuangan sebagai Kantor Percontohan Tahun 2007, diantaranya Kantor Pelayanan Pajak Madya Denpasar, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Makasar II, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Merak, dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Tasikmalaya.
Dengan adanya penilaian terhadap kantor pelayanan di daerah ini membuktikan bahwa reformasi birokrasi yang digembar-gemborkan selama ini bukanlah omong kosong belaka. Dengan adanya penilaian terhadap kinerja suatu instansi sehingga dinyatakan sebagai yang terbaik merupakan upaya perbaikan kualitas pekerjaan dan personal. Departemen Keuangan akan berusaha melakukan reformasi birokrasi sesuai dengan visi dan misinya dalam lingkungan intern dengan harapan ini akan memberikan dampak positif terhadap kondisi birokrasi secara menyeluruh di setiap instansi pemerintahan.

29 October 2007

Titel Juara Yang Dipertaruhkan

Sebagai seorang penggemar balapan F1, saya sedikit terhenyak dengan pertarungan di balapan terakhir musim ini. Bagaiman tidak? Sebelum balapan dimulai sudah terjadi perang dingin antar pembalap, bahkan dalam satu tim sekalipun, seperti yang terjadi di tim McLaren Mercedes yang dikomandani oleh Ron Denis. Kedua pembalapnya, Fernando Alonso dan Lewis Hamilton, terlibat "pertarungan sengit" terkait dengan posisi mereka dalam tim tersebut. Fernando Alonso yang merasa dianaktirikan karena apa yang diberikan kepada Lewis tidak semuanya diberikan kepada dia, dan ini secara tidak langsung menjadikan Alonso musuh dalam selimut Hamilton. Hal ini rupanya tidak disia-siakan oleh Tim Ferrari sebagai saingan terdekatnya, apalagi setelah pamor mereka naik karena memenangkan skandal pencurian data teknis yang dilakukan McLaren.
Dengan strategi pitstop yang sangat brilian dan kerja sama tim yang sangat solid, Ferrari membawa Kimi Raikkonen sebagai juara di Interlagos dan Filippe Massa sebagai runner up. ini sekaligus membawa Raikkonen, yang berjulukan 'The Ice Man', menjadi Juara Dunia F1 2007 dengan selisih 1 poin dengan Hamilton dan Alonso.
Dalam balapan itu sendiri banyak terjadi kejadian-kejadian yang sangat menarik sehingga menjadikan tontonan tersebut sangat menarik. Terlihat sekali kesolidan Ferrari dalam mendukung The Ice Man untuk menggapai Juara Dunia 2007, dimana Massa sebagai pemegang Pole Position langsung menutup jalan Hamilton saat start dan memberikan jalan untuk Kimi melenggang menuju ke posisi ke-2. Disaat yang sama pula terlihat "internal battle" di tubuh McLaren dengan melebarnya Hamilton karena berebut masuk di tikungan pertama dengan Alonso yang mengakibatkan posisi Hamilton turun di posisi 8. Hal ini rupanya tidak berhenti disitu saja, kesialan Hamilton bertambah lagi dengan ketidaksengajaanya yang menyentuh tombol reset yang mengakibatkan dia harus mengulang dari awal urutan untuk menghidupkan mobil. Suatu kesalahan yang menurut publik F1 sangat fatal dan biasanya dilakukan oleh rookie, walaupun Hamilton pernah sesumbar bahwa dia menyetir layaknya pembalap senior. (??!!?!?!)
Sementara itu, Massa yang melenggang di posisi 1 dan terpaut cukup jauh dari Kimi (2) sering berbuat kesalahan seperti slip atau melebar di tikungan yang sepertinya memang disengaja untuk memperpendek jarak dengan Kimi yang ditengarai sebagai tim order. Kalaupun ini merupakan tim order, Ferrari melakukannya dengan sangat halus dan itu didukung dengan pembalapnya yang dengan senang hati membantu rekan setimnya untuk menggapai puncak prestasi dalam dunia Formula1.
Berbeda 180 derajat dengan McLaren yang menjadikan perebutan Juara Dunia sebagai persaingan antar pembalap dalam timnya. Bahkan seusai balapan, McLaren mengajukan protes terhadap Tim Williams (Nico Rosberg) dan BMW Sauber (Nick Heidfield dan Robert Kubica) yang dituding menggunakan bahan bakar yang tidak semestinya. Hal ini rupanya menjadi salah satu upaya agar Hamilton menjadi Juara Dunia 2007, karena seandainya ketiga pembalap tersebut didiskualifikasi maka posisi Hamilton akan naik ke posisi 4 dan poinnya (111 poin) akan menjadi lebih tinggi dari Raikkonen (110 poin).
Rupanya protes tersebut tidak membuahkan hasil dan klasemen masih sama, tapi rupanya pihak McLaren tidak puas dan mengajukan banding ke Pengadilan Banding Internasional FIA. Kita tunggu saja keputusannya.......