Google

02 November 2007

Disiplin Pengguna Jalan Raya

Di beberapa daerah di Kota Jakarta akhir-akhir ini sering dilanda kemacetan yang lumayan parah. Hal ini disebabkan karena beberapa hal seperti pembangunan Busway, pekerjaan galian, dan yang terutama adalah karena ketidakdisiplinan pengguna jalan raya.
Disiplin rupanya adalah kata yang sangat kurang diminati oleh pengguna jalan raya, entah itu kendaraan pribadi ataupun akutan umum. Banyak pengemudi yang bertindak serampangan dalam mengemudikan kendaraannya dan cenderung untuk mengabaikan rambu-rambu lalu lintas yang notabene merupakan simbol ketertiban di setiap ruas jalan. Pengguna jalan raya yang tingkat kedisplinannya rendah adalah angkutan umum kemudian diikuti motor dan mobil pribadi.
Angkutan umum di Jakarta jumlahnya sudah melebihi kapasitas (overload) jalan dan penumpang yang ada, walaupun pada jam berangkat dan pulang kantor dirasa kurang karena pada saat tersebut banyak pegawai yang menggunakan jasa angkutan umum, sementara diluar jam-jam tersebut penumpang tidaklah sebanyak armada yang ada, bahkan ada mikrolet yang jalan tanpa penumpang. Yang lebih parah adalah perilaku pengemudi angkutan yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas, berhenti sembarangan bahkan mereka ngetem di tempat yang berpotensi macet dalam waktu yang lama.
Pengendara motorpun demikian juga, (walopun tidak semua) mereka kadang menggunakan trotoar untuk dilewati karena menghindari macet. Selain itu, pengendara motor sering melanggar lalu lintas dan kurang memperhatikan pengguna jalan lainnya. Toleransi pengendara motor sangatlah kurang, baik terhadap pengguna jalan yang lain atau antar sesama pengendara motor.
Pemecahan masalah terhadap kemacetan di Jakarta sebenarnya sangatlah simpel tetapi dalam pelaksanaannya sangatlah sulit. DISIPLIN, adalah kata kuncinya. Apabila setiap pengguna jalan mau menerapkan disiplin pada dirinya sendiri dan bertoleransi kepada penguna jalan lain, maka semua akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan itu akan membuat semua orang senang. Tidak ada lagi caci maki karena kendaraan bersenggolan, dongkol karena angkot berhenti sembarangan, atau kejadian yang lebih parah seperti kecelakaan. Semua orang merindukan Kota Jakarta yang aman, nyaman, tertib, dan lancar. Hal ini akan memberikan efek positif terhadap kondisi kejiwaan masyarakat terutama pengguna jalan.
BRAVO Jakarta.....

No comments: